Ketika Fashion Berseteru Dengan Function…

Keren? Banget..Nyiprat? Pasti 😀

Terinspirasi dari salah satu komen di blog sahabat sebelah – soal spakbor belakang motor yang nyiprat-nyiprat terutama di hari penghujan, membuat KBY tergelitik ingin bahas artikel seputar spakbor pada motor, khususnya motor sport yang bentuknya cenderung eksotis/ menawan. Ketika suatu fesyen (gaya/model) berseteru dengan fungsi, mana yang lebih di dahulukan?

Tak pelak, desainer suatu kendaraan, dalam hal ini motor, seringkali memutar keras otaknya, bahkan dipaksa mengeluarkan seluruh kreatifitasnya untuk membuat desain motor yang enak/ indah dilihat tanpa melupakan fungsinya.

Bicara motor jenis sport, katakanlah yang punya desain menarik, atau kita kerucutkan lagi moge, baik moge entry level yang dimulai dari 250cc ke atas, mutlak mempunyai desain yang sophisticated, karena salah satu nilai tambah sekaligus nilai jualnya ya ada di bentuk atau desain. Berlaku untuk semua motor sport, baik lawas maupun modern.

Saat desain yang sudah ciamik dibenturkan dengan fungsi – dalam artikel ini adalah fungsi spakbor – maka harus ada yang mengalah, dalam arti, mana yang mendapat porsi lebih banyak, fungsional (spakbor) biar gak nyiprat, atau desain secara keseluruhan?

Tidak sedikit motor yang punya desain ciamik menjadi wagu saat big boss sang desainer memutuskan bahwa fungsi (spakbor atau sari guard atau mud guard) harus tetap maksimal, kalau sudah begini, desainer bisa apa? Hehehe…

Menurut KBY sih, kalau dari awal desain motor sudah disetting sporty, maka kepantasan desain lah yang wajib mempunyai porsi terbanyak, tapi bukan berarti fungsi dilupakan sama sekali, tetap ada namun porsinya dikurangi demi desain yang pantas…hasilnya apa? Ya mau gak mau memang harus pasrah saat di hari penghujan, toh dari awal menurut opini KBY, motor-motor seperti ini tidak di desain untuk hujan hujanan atau dipakai di musim hujan (kalau kehujanan lain cerita).

Kalau sudah begitu ya bijak bijaknya kita sebagai owner lah, jika melakukan modifikasi yang mencopot spakbor, ya tau diri jangan ngebut kalau ada genangan, pikirin kendaraan belakang, beda cerita kalau kehujanan, mau bebek atau motor sport semua juga nyiprat, jangan komplain lah kalau kecipratan, namanya juga hujan, ya pasti basah, kecuali hujan duit, semua bisa jadi kaya 😀

KBY sendiri tau konsekuensi itu, makanya memodifikasi spakbor tanpa mencopot full dudukan No Pol, karena dudukan No Pol lah sebagai pengganti spakbor. KBY juga kalau lewat genangan suka pelan-pelan, lebih karena sayang aja kolong jadi kotor kalau nyiprat, bonusnya, pengemudi belakang juga jadi aman…

Sebelum...

Sesudah

Pilihan lain, ya ga usah beli motor yang suka nyiprat nyiprat. Atau gini aja, sekalian aja motor-motor yang desain standarnya berspakbor minim dilarang dijual di Indonesia, gimana? Setuju? Kan kayaknya ga cocok dipake disini…jadi biar aja penduduk Indonesia tau motor-motor keren hanya dari internet. Dan yang punya motor-motor berspakbor wagu, dilarang untuk dimodif, ketauan modif ditilang setuju? Hehehe…

Jadi, Desain Keren vs Fungsional? Emang susah ketemu lads…

Motor keren jadi wagu:

Keren...

Jadi wagu... 😦

Spakbor apa yaaa...

Motor yang jadi lebih keren:

Sebelum...

Sesudah...

Keren kan? Tapi nyiprat tuh 😀

Motor yang dari sananya memang cocok ber-mud guard:

Pakai mud guard karena memang genre dual purpose

Motor-motor keren tapi nyiprat lads…

Bonus: Jinri Style 😀

Watermark abal-abal 😀

Posted by KobaYogas from WordPress for Android