Full Review Test Ride Honda CBR 250R 2011 – Part 1 Impresi Berkendara


CBR 250R Kobayogas.com

CBR model ini sedjatinya adalah generasi penerus CBR sebelumnya yang cukup laku keras walau harus ditebus melalui Importir Umum dengan harga yang lumayan. Bagaimana opini Kobayogas.com saat “memilikinya” selama 1 minggu?

Kobayogas.com – Om Leopold, master Moge Tester dan endorser Kawasaki pernah menulis di blognya saat beliau tes Ninja 1000 beberapa waktu lalu, begini katanya:

Problem saya dengan Ninja 1000 ini satu: proses adaptasi terlalu cepat. Bagi reviewer, proses adaptasi adalah saat terbaik kita untuk mendapatkan impresi sebuah motor. Apakah terlalu stiff, terlalu labil, handling saat cornering dan lain-lain. Periode yang sarat akan informasi. Karena pada saat tubuh kita sudah selesai beradaptasi dengan sepeda motor, impresi yang didapat sebagai pihak ketiga akan menurun. Nah dengan proses adaptasi yang pendek, saya terpaksa beberapa kali merefresh diri saya dengan mengendarai Er6 atau Brutale 1090R sebelum diambil MV Agusta.

Saat hari pertama dilakukan test, Ninja 1000 terasa sangat soft karakter tenaganya. Sehalus memotong mentega dengan pisau yang panas. Power Mode sudah di-set pada “F” (full, 100% tenaga) dan Traction Kontrol pada “off”. Tapi tetap halus, minim agresi. Hmmm apakah karena saya baru saja selesai menge-test Brutale 1090R? Karena sedikit penasaran, saya minta kepada Pape (bro Setiawan) dan Payud (bro Yudi) sebagai rider Z800 dan Z1000 untuk merasakan perbedaannya. Dan benar, setelah turun dari motor, menurut mereka motor bongsor ini terlalu halus.

KBY sekarang sangat memahami maksudnya, dianugrahi adaptasi yang cepat untuk hal yang disukai, dalam hal ini mengendarai motor atau mobil. Saat KBY mengetes Z250 merah milik bro Kries rekan J-Bikers beberapa waktu lalu dalam wacana kangen-kangenan mengendarai Z250, KBY merasakan hal ini, berat tarikannya dan gak kenceng serta terasa powerless. Padahal motornya gak standar dan sudah piggy back PCV, semoga memang settingannya yang kurang ya.

Tapi kali ini, hal tersebut KBY dapati lagi di CBR 250R ini, tanpa sama sekali bermaksud memandang rendah CBR 250R , KBY merasa motor ini gak greget, sama seperti kita membawa Vixion, Megapro, Tiger, Byson dan sejenisnya, nothing special… Enak? Apa KBY bilang gak? Kenceng? KBY bilang pelan gitu? Ini motor enak dan kencang yang sangat cocok buat harian… Namun hal ini justru ibarat pisau bermata dua, di lain sisi rasa atau feeling berkendaranya yang jinak dan lembut membuat kita nyaman, di sisi lain, kalau seperti itu ya apa yang beda dengan motor kebanyakan?

Tenaga yang linear namun terasa powerful membuat KBY sulit mengungkapkannya, seperti kata Om Leopold tadi, apakah KBY sudah kebanyakan bawa Superbike yang kuenceng dan butuh konsentrasi serta skill lebih? Bisa jadi, sayangnya KBY tidak punya “Pape” dan “PaYud” seperti yang om Leopold punya, so diskusi dan pertanyaan hanya untuk diri sendiri hehe.

CBR 250R Kobayogas.com

Saat berkendara di kemacetan, suhu mesin CBR tidak pernah beranjak dari tengah, alias tetap normal, hal yang positif menurut KBY dan kredit pun pantas diberikan untuk CBR. Panas di kaki kiri terutama mata kaki ke bawah KBY rasakan saat mengendarai CBR terutama di kemacetan, rada aneh juga sih mengingat rata rata panas itu justru di kaki bagian kanan. Namun demikian panasnya masih masuk batas toleransi.

KBY berpendapat, CBR ini bukanlah motor sport murni, dia memang sport tapi kadar sportnya itu sendiri kecil porsinya, lebih tepat CBR ini masuk ke kategori Sport Turing, loh kaya Inazuma dong? Walau KBY lom pernah tes Inazuma secara langsung, tapi dengan feeling kemudahan dan kenyamanan mengendarai seperti Tiger dkk-nya, yaaa gitu lah adanya, kita dapatkan feel sportnya, namun porsi turingnya terasa mengambil alih lebih banyak…dengan Z250 saja, masih lebih kental Z250 rasa sport-nya, padahal ceritanya Z250 kan dibuat sebagai Sport Touring kaya Inazuma… Punya pendapat beda? Silakan hehehe….

Artikel selanjutnya KBY akan bahas desain dan ergonominya…. Sementara itu, geber deh video editannya hehehe

Tentang Kobayogasblog

Nama: Yogas, panggilan sejak kuliah: Kobay. Lelaki charming yang pernah mampir di Bandung dan KL di jiran saat kuliah ini adalah penggemar otomotif sejak SD. Bekerja full time sebagai kuli dunia asuransi umum sejak 2004. Wanna share some things? Contact me @kobayogasblog@gmail.com or WhatsApp 081218044747 Thanks :)
Pos ini dipublikasikan di Honda, Moge, Tes Produk, Test Ride dan tag , , , , , , , , , , , . Tandai permalink.

84 Balasan ke Full Review Test Ride Honda CBR 250R 2011 – Part 1 Impresi Berkendara

  1. rezaholic berkata:

    pertamax

    Big Scooter: Burgman 200 VS VIAR 200!!! :mrgreen:

    Big Scooter War: Burgman 200cc VS Viar V1 200cc

    Suka

  2. ipanase berkata:

    wow jomblo no
    mono yes

    Suka

  3. macantua berkata:

    memang kurang galak. tp cukup buat skedar turing antar kota.

    Suka

  4. emir99 berkata:

    Mas kalo boleh tahu motor CBR250R itu pake oli apa ? Karna sepengalaman saya pake oli si kerang AX7, prforma kerasa lumayan tp konsekuensi di radiator cepet panas .. Ya max. Manteng di 3/4 bar. Tapi waktu diganti oli si magnatec lumayan adem. Max. Manteng di tengah2 ( 1/2 bar ) tp mengorbankan sedikit prforma..

    Suka

  5. adiezz berkata:

    Mau dikata apa lagi.. Cbr 250 trlalu nyaman n krg greget klo untuk level motorsport.. Karakter mesin lbh cocok untuk naked..

    Suka

  6. frunze berkata:

    turunan desain dari vfr, muka vfr, sampe feel vfr? nggak agresif. harusnya nggak dinamain cbr yak (mungkin vfr 250 aja)? beda sama impresi anggota ‘klan’ cbr yang lain, misalnya cbr 600 yang dites sama om iwb, terlihat anggota klan cbr kelas 600cc punya riding feel yang masih ‘smooth’, tapi jauh lebih sporty dibanding feel urban sport touring yang smoothnya terlalu kelewatan di cbr kelas 250cc (itu impresi di luar cc mesin & desain lho, ingat, cuma membandingkan dengan sesama klan (cbr 600 testnya om iwb – cbr 250 testnya om kobay)

    Suka

    • Kobayogas berkata:

      iyap, sampai feelnya aja mirip VFR, pertama kali naekkin VFR berasa gak pede, ternyata setelah berjalan, malah mirip mirip bawa Megapro easy to ridenya… SI CBR ini ya gitu, mirip mirip walau gak bisa di bilang 100%

      Suka

  7. warungasep berkata:

    Kalo biasa bawa motor gede pindah ke motor unyu-unyu pasti bakal beda,hiwhiwhiw… Kalo gitu coba lambor gini saya om,hiwhiwhiw…
    http://warungasep.wordpress.com/2014/03/11/tesride-lambor-gini-apentador-yang-saya-beli-cash-loh/

    Suka

  8. kindimania berkata:

    ane sh dh knceng itu, maklum biasa bawa wekwek

    Suka

  9. kindimania berkata:

    kalo ane sh dh knceng, maklum biasa bawa wekwek

    Suka

  10. Lovemotobike berkata:

    memang hampir semua motor honda kan kek gitu om…kalo orang luar negri biasanya ngambil istilah “easy to ride”…beda sama kawaaaki atau yamaha yang lebih berkarakter…tapi ya disitulah keunggulannya, semua orang dari remaja sampe nenek2 pun bisa pake *lebaynya :mrgreen:

    —————————-
    pendapat marquez tentang musim 2014

    http://lovemotobike.com/2014/03/12/interview-marc-marquez-tentang-motogp-musim-2014/

    Suka

  11. genbuz berkata:

    hadir kang, no bonus no comment… Hehe…

    Suka

  12. ArGa berkata:

    Ya’elah… Om Kob udah biasa bawa motor sangar, gahar, ampe kemrosak sih jadinya bawa CBR250 terasa biasa aja. Lhawong memang CBR250 aslinya diperuntukkan buat biker pemula kan!? (secara global loh) 😀

    Suka

  13. Bonn Djoovy CBSF berkata:

    menurut om, hrga overprett kah dgn apa yg di dpat pd cbr ??

    Suka

  14. ndesoedisi berkata:

    jadi intinya CBR250 “sensasinya kurang” :mrgreen:

    Suka

  15. r6stunt berkata:

    gak pernah nyoba,n g pengen nyoba,,,,,
    #merusakcitarasa

    Suka

  16. dedisuryana berkata:

    untung ini motor memang nyaman, jadi bisa dimaafkan masalah tenaganya. yg ga bisa dimaafkan itu harganya wkwkwkwk 😀

    Suka

  17. iwak banaran berkata:

    Tapi kali ini, hal tersebut KBY dapati lagi di CBR 250R ini, tanpa sama sekali bermaksud memandang rendah CBR 250R , KBY merasa motor ini gak greget, sama seperti kita membawa Vixion, Megapro, Tiger, Byson dan sejenisnya, nothing special… Enak? Apa KBY bilang gak? Kenceng? KBY bilang pelan gitu? Ini motor enak dan kencang yang sangat cocok buat harian… Namun hal ini justru ibarat pisau bermata dua, di lain sisi rasa atau feeling berkendaranya yang jinak dan lembut membuat kita nyaman, di sisi lain, kalau seperti itu ya apa yang beda dengan motor kebanyakan?
    ============
    nah itulah mas……
    cbr itu pancen kurang greget….
    150 dan 250..
    apalagi 150…
    stang getar bgt.. beda bgt ama kompetitor…
    cbr 150 dikatakan lemot juga ga…
    kenceng ? gimana ya…..
    setelah nyoba pulsar 200 ns,,,
    baru tau ternyata 200 cc ada yg segarang ini tenaganya….

    Suka

  18. iwak banaran berkata:

    cuman pulsar 200 ns kok kkuasar bgt ya…
    apa sama diler dikasih premium..?
    verza aja lembut bgt setelah aku bandingin sama pulsar 200 ns mesinnya…
    tapi verza cukup kasar kalo di buat kenceng… sama tempat duduk keras.. pantad sakit kalo lama2

    kalo naik new vixion yg empuk kursi nya… apa pantad juga sakit kalo lama2?

    Suka

  19. petirabang berkata:

    Singkat & padat….. wkwkwk buru2 ke mana ni mas bro ?

    Suka

  20. kudo78dk berkata:

    Kalo istilah ane Sport Harian om kobay……. nitip jemuran ya om….disni mendung 😀
    http://78deka.wordpress.com/2014/03/12/pake-ini-tanpa-rambu2-lalin-udah-safety-yakinnn/

    Suka

  21. ari berkata:

    di pasar global CBR250 di peruntukan untuk biker pemula….jadi wajar aja tenaganya biasa aja 😀
    CMIIW

    Suka

  22. Cbr old berkata:

    Mantap ulasannya jujur dan apa adanya,namanya juga gen vfr motor sport touring kan wkwkw

    Suka

  23. ritzer berkata:

    motor santai 1 silinder yg nyaman bisa ngasepin motor sport 2 silinder…sesuatu banget buat yg ngaku sport…..

    Suka

  24. Achmad Sya'roni F berkata:

    setuju banget cbr rasanya ga jauh beda sama motor sport non-premium. kesannya nyaman tapi ga asik.

    Suka

  25. Sigit berkata:

    no comment
    ga pernah bawa mogeh..

    Suka

  26. cahyadip berkata:

    Kesan saya dgn cbr250 (waktu itu galau milih antara cbr250 atau cbr150) dgn tinggi badan 165cm – bobotnya terlalu berat terasa saat statis dan jalan. Maka waktu itu dipinanglah cbr150 yg memang buat anak saya sekolah dan buat sesekali saya kalau galau balau he he.
    Nah di Z250 (setelah mengganti busi pake iridiumnya cbr250 dan ganti ban pake battlax s20 depan belakang) kesan beratnya tdk terasa dan dari diam ke jalan enak (ringan dan torkie)….
    Pemakaian sayam utk sekolah dan sesekali saya balau galau ha ha
    Gitu kang impresi dari saya….

    Suka

  27. The Iceman berkata:

    wow,, motor jozz ini.. motor 1 silinder letoy buatan honda yg bisa ngasepin mongtor 2 silinder di balapan yg sesungguhnya,,, hhehehe… initinya ini motor 250 cc dengan performa di atas ninja 250,, huahauhauahau !!!!

    Suka

  28. indrarosalia berkata:

    gue penasaran sebenernya, apa yg bikin ini motor menang lawan ninja.. pengen ngetes tapi gak ada temen yg punya, kebanyakan milih yg pekgo, entah kenapa, padahal harga gak beda jauh sebetulnya ;D

    Suka

  29. Ping balik: For Sale: Up Lagi…Honda CBR250R 2011 | KobaYogas.com| Your Automotive Blog

  30. Ping balik: Pojok Test Ride: Full Review Honda CBR 250R 2011 – Part II (End) Design dan Handling Plus Video | KobaYogas.com| Your Automotive Blog

  31. Ping balik: Konsumsi BBM Honda CBR 250R 2011 – Kok Boros Sih? | KobaYogas.com| Your Automotive Blog

  32. Ping balik: Red Line Honda K45 Ada Di 11,500? Apa Bedanya Dengan CBR150 Thai… | KobaYogas.com| Your Automotive Blog

  33. Ping balik: Wanita Tewas di Bandara Soetta – Selamat Jalan Sahabat Sri Wahyuni, Sahabat Di Komunitas Honda Freed For Fun Community (F3C) « KobaYogas.COM

  34. Ping balik: Review Old CBR 2004 Repsol Edition – Kelebihan dan Kekurangan dan How To Buy « KobaYogas.COM

  35. Ping balik: Test Ride KTM RC Series – Kupas Tuntas Performa: Satu Bodi Berbeda Performa! | KobaYogas.COM

  36. IWAN MAROS MAKASSAR berkata:

    Dulu ada video u tube di Jepang kyaknya diadakan, cbr untuk akselerasi alias tarikan 0-100 km/jam di depan ninja namun 100km ke atas, bye bye cbr. Artinya cbr dipake tarik tarikan, mavet macetan, ok lah. Memang kalau cari sensasi hentak hentakan kyak jupiter burhan atau vixion keluaran 1, mang pasti ndak dapat.

    Suka

Orang Bijak Tinggalkan Jejak...Diskusi Sehat Pasti Mengasyikkan :)