Review: 2 Tahun Bersama Helmet Airoh Miro XRP High Visibility

Kobayogas.com – Sudah dua tahun KBY memiliki helm ini, Airoh tipe Open Face/ Flipped Up dengan kode Miro XRP High Visibility… Helm ini telah KBY gunakan dalam berbagai kesempatan, baik harian maupun event test ride. Bagaimana opini KBY terhadap helm satu ini? Nyaman? Berat? Berisik?

THE STORY

Awalnya KBY berniat memiliki satu helm lagi sebagai pengganti AGV GP-1 yang sudah kadaluarsa dan tidak layak pakai karena karet-karet sekitar moncongnya sudah mrutul alias rontok. Pilihannya ada beberapa dan kalau bisa sih berwarna orange agar sama dengan motor Honda Old CBR 150 Repsol Edition yang sempat KBY miliki dahulu (2012 awal – 2013 awal). Sayangnya, warna orange tidak banyak, hingga berburu sampai negeri gajah putih dengan menitip kepada rekan setempat di dapat merek Nexx dari USA, sayang setelah berhitung harganya jadi out of budget.

AGV GP-1 yang kadaluarsa

AIROH

Mengenal Airoh sebenarnya sudah lama, bahkan sempat mengira helmet ini berasa dari Jepang, karena namanya jauh dari bahasa Italy hehe… Setelah browsing banyak, akhirnya diputuskan untuk meminang satu helm dari Airoh namun bertipe flipped up karena AGV GP-1 sudah bertipe full face. Karena tidak ada warna selain hijau fluorescent di Indonesia akhirnya Airoh Miro XRP High Visibility (Glow in the Dark) pun di pinang dari pulau Dewata, tepatnya Denpasar, karena hanya disitulah Airoh Indonesia bertempat.

KEUNGGULAN

Airoh Miro ini sesuai fungsinya, bisa diangkat moncongnya ke atas jika ingin udara segar menerpa wajah, buatannya yang presisi dan kuat, tidak membuatnya kendor saat posisi moncong dinaikkan ke atas, biasanya ini menjadi problem pada helm flipped up, setelah sekian lama pemakaian, moncong jadi mudah turun saat sudah berada di atas, terutama jika terkena getaran seperti jalan jelek.

Malah pada konsisi ekstrim, beberapa helm lokal yang flipped up, posisi moncongnya sudah over saat dinaikkan, tidak pada posisi yang ideal tapi sudah jauh ke belakang 😀 Ini mutlak keunggulan Airoh karena selama dua tahun lebih pemakaian, si moncong hanya bergeser turun sedikit jika terkena getaran yang ekstrim seperti menerjang lubang.

Selain itu, sertifikat kelayakan Euro sudah dimiliki dan terdapat fitur safety P/J double homologation yang dapat mengunci moncong saat dinaikkan sehingga tidak akan turun bahkan terkena guncangan keras sekalipun. Pin lock sebagai fitur anti fog/kabut sudah menyatu dalam paket pembeliannya. Berikut sepesifikasi Airoh Miro XRP

• Thermoplastic external shell
• Flip up chinguard
• Folding sunvisor
• P/J double homologation (p=protective and J=jet)
• Wind Tunnel tested
• Totally Noiseless
• Maximum comfort
• Maximum safety
• FS Pinlock
• Pengunci Microlock lebih mudah dan nyaman
• Warna cerah mudah terlihat terutama saat malam
• Ringan, hanya 1,5 kilogram

KEKURANGAN

Tidak ada yang benar-benar sempurna, menurut KBY ada 3 kekurangan mutlak yang dimilik Airoh tipe ini. Kekurangannya adalah sbb:

• Membuka moncong harus memakai kedua tangan karena tombolnya yang relatif keras, ini menyulitkan saat kita membutuhkan aksi cepat untuk mengangkat chin terutama di kemacetan, karena mau tidak mau kita harus berhenti sejenak. Mungkin saja ini salah satu tujuan safetynya Airoh, namun pengalaman dengan Nolan flipped up dahulu, cukup dua jari untuk membuka dan mengangkat moncong helm.
• Signature Airoh terbuat dari stiker bukan cat, mengurangi keeklusifan
• Besi pengait mudah berkarat, mungkin juga karena KBY gampang berkeringat plus beberapa kali terkena hujan lebat
• Banyak model tiruannya 😀

KESIMPULAN

Overall, KBY sangat puas dengan helm ini, disayang sayang, di poles poles dan sekarang lebih banyak disimpan dalam tas KBC, karena untuk event test ride KBY memilih helm KBC seri V-Zero sedangkan harian lebih kepada helm bogo murmer… Kalau ada duit lagi sih pengen punya Airoh seri GP 500, karbon kevlar, ringan dan harganya masih masuk akal…

Mangga digeber lads….

Sertifikasi Euro

Besi gantungan berkarat

Sayangnya hanya stiker

Begitu pula di belakang

Cukup ringan hanya 1500 gram

Besi gantungan berkarat

Protective & Jet Homologation

Mode JET aktif

Mode JET aktif

bersama MV Agusta F3

bersama MV Agusta Brutale 1090R

old cbr 150

inilah motor fairing pertama KBY

Saat test ride CBR 150R CBU tricolor

saat test ride cbr 250R

saat tes ER6N

AGV GP-1 yang kadaluarsa

saat test Vario 110 FI

tiruannya