Pojok History: Cintaku Pada Honda Berawal Dari Mobil Ini…

Ini dia si terong

Honda Accord Cielo VTEC… Siapa yang tidak kenal salah satu mobil kencang dengan teknologi VTEC pertama di Indonesia ini? Besar, mewah, nyaman, handling dewa dan kencang tentunya, walau seperti mobil Honda lainnya, bantingan agak sedikit firm dan minim fitur dalam kabin…

Kobayogas.com – KBY menemukan foto ini saat sedang bongkar-bongkar foto dari memory card blackberry.. ahhh jadi teringat lagi cerita si Cielo Ungu ini… Warna ngejreng ungu terong adalah pilihan Nyonya… KBY miliki dulu saat si sulung masih berusia satu tahun, jadi sekitar tahun 2004…

Pilihan kepada Cielo bukan tanpa alasan, dari kecil sudah dijejali Yoyoda sama ortu, karena kebetulan saat ortu masih aktif jatah mobilnya selalu Yoyoda, sebut saja dari mulai DX 83 (seken), Starlet XL 1.0 (gres), Twincam 1.6 SE Limited (gres), Corona Absolute 2.0 G (gres) dan terakhir Altis G non VVT-i juga gres. Belum lagi si babeh sempat ada Kijang Rover SX, Kijang Grand Extra, Kijang Kapsul dan Avanza.. gimana gak eneg coba? Tau enak dan gak enaknya Yoyoda dah.

Nah saat punya duit sendiri, KBY ogah Yoyoda lagi, bosen dan serasa ada yang ga sreg dari semua karakternya… Pilihan pertama adalah Galant Lele, kenceng pasti.. sayang, mundur teratur karena spare parts yang gak kena di dompet, having compared to Accord Cielo, ternyata spare parts nya lebih masuk akal.. Cari tahu banyak dan hunting, dapatlah si Cielo Ungu tersebut…

Pemilihan pada Cielo tahun 96′ juga bukan tanpa dasar, teknologi VTEC adalah alasannya, seingat KBY inilah mobil jepang pertama di Indonesia yang menyematkan teknologi bukaan katup variable pada mesinnya… ngowoh dan hokcay lah pada VTEC mah…

Dan benar saja, KBY langsung jatuh cinta pada semuanya, pada Honda, karakter seperti ini yang KBY cari, yang tidak didapat pada produk Yoyoda, handlingnya itu loh, dewa deh, bersama-sama dengan Mitsubishi dan Mazda, Honda memang terkenal selalu mendewakan handling dan performa pada setiap produknya. Asal kaki kaki sehat, kemana pun setir diputar maka rodanya akan segera merespon… nikmat… gejala limbung sangat minim, performa mantap… buat yang suka kenyamanan dan bantingan empuk, jelas gakan suka..

ilustrasi

Performa mesin VTEC dari mesin F22B1 SOHC over stroke, sanggup berlari 190 km/ jam tanpa susah payah, bisa 200 asal nyali kuat saja. Sasis dengan kode CD jaminan kehebatan karena terbukti di ajang JTCC (Jepang). Kaki-kaki double wishbone di keempat roda menjamin kestabilan mantap. Ini sekilas info mesinnya:

Kode Mesin : F22B1
Tipe mesin : 4 in-line SOHC, 16 valves V-TEC
Kapasitas : 2156 cc
Bore x Stroke : 85.0 × 95.0 mm
Kompresi : 8.8:1
Tenaga Maksimum : 145 hp @ 5500 rpm
Torsi Maksimum : 199 Nm @ 4500 rpm

Tapi bukan tanpa kelemahan, suspensi double wishbone memang jos, tapi ya kalau saatnya harus diganti tidak murah juga… Interior tanpa AC digital, padahal jaman Maestro, AC digital sudah standar… Sayang foto-fotonya di Bandung belum ketemu lagi… Ahhh jadi pengen lagi miara… tapi gak boleh egois, keluarga nomor satu bukan? 😀